Circle

Mendung seperti biasa,tak membawa hujan tak membawa cerah panas menghampa.
Aku yakin rintih ta akan datang.
Membawa sedih ataupun tangis.
Saat ku berdialog dengan waktu tanpa sengaja,mata ini melirik lalu tertarik dengan sosok familiar hati pun ta akan salah menduganya.
Siapa gerang nya siapa dirinya aku masih dalam diam,terkurung sangkar besi kebodohan dan diam di zona ke mustahil lan.
Tak masalah tuhan ta akan salah.
Siapa aku siapa dirinya tuhan lebih mengerti lupakan lah,aku sedang memandang nya dengan mode konyol.
Dia sedang bermain bola basket.gumam ku hati ini berkata"bola,tolong wakil kan aku dalam perasaan ini biarlah kau dengan nya satu hati untuk menempuh hint point".
Dan sial teryata mereka berdua masih labil.
Memandang diatas kelas bukan hal mudah butuh waktu yang membawaku kesini hanya angin ribut bukan kehendak takdir,mungkin.
Lanjut,dan tragedi yang tak kusangka pun terjadi.
Bola yang sudah ku intimidasi dalam diam malah melukai sosok yang ku anggap bidadari.Hati ini tak kesal pikir ran ini tak reaktif aku yakin dia akan kembali menjinakan si bola basket yang jahat.
Layak nya sang ke satria menjinakan kuda nya.
Tadi nya tawa ku lepas senyum ku merebah tak ada tangis atau pun duka hampir saja ku begitu.maaf kalau hati ini mengusik tuk tertawa lagi pun kau tak masalah karna,kau tak tau aku memandang.
Dan kau tanpa rasa malu kembali angkuh dan tegar.Bak orang setia kau kembali kan
bola itu layaknya waktu mengembalikan tragedi.
Baiklah itu yang ku ingin kan gumamku.
Ayolah jangan bawa perasaan jika hal sama terulang lagi.dia hanya benda mati yang butuh hati.Dan di samping itu aku yakin kau ta akan menyerah sama sepertiku ta akan menyerah menemukan mu dalam temu dan doa meskipun semu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer